Kalau anda merasa sulit tidur atau merasa kualitas tidur anda buruk, jangan buru-buru panik mencari penyebab dari apa yang anda alami.
Cobalah tengok keluar jendela, apakah bulan sedang dalam keadaan penuh atau tidak?.
Pasalnya, saat ini peneliti mengatakan bahwa bulan purnama bisa mempengaruhi aktivitas tidur manusia. Chronobiologist dan peneliti tidur, Christian Cajochen dari Psychiatric Hospital of the University of Basel di Swiss telah menyelesaikan studi laboratorium tentang masalah tidur, yang hasilnya bisa meninjau bukti kemungkinan efek bulan pada manusia.
"Siklus bulan tampaknya mempengaruhi tidur manusia, bahkan ketika seseorang tidak melihat bulan dan tidak menyadari fase bulan yang sebenarnya," kata Cajochen, seperti dilansir laman Time, Selasa (10/9).
Selama empat tahun, para peneliti telah memantau aktivitas otak, gerakan mata, dan sekresi hormon dari 33 relawan di laboratorium. Semua peserta dalam keadaan sehat, memiliki kualitas tidur yang baik, dan tidak mengkonsumsi obat-obatan.
Setelah meninjau data mereka, para ilmuwan menemukan selama masa bulan purnama, aktivitas otak yang berkaitan dengan tidur nyenyak turun 30 persen. Orang-orang juga rata-rata tidur lima menit lebih lama dari biasanya dan mereka tidur 20 menit lebih sedikit dari waktu normal.
Para relawan merasa seolah-olah kualitas tidurnya buruk ketika bulan purnama dan mereka menunjukkan penurunan kadar melotonin, hormon yang dikenal untuk mengatur siklus bangun dan tidur.
"Akan menarik untuk melihat efek ini pada orang yang masih tinggal di luar tanpa cahaya buatan, tapi dari cahaya perapian. Kemungkinan lain juga akan menguji simulasi cahaya bulan yang berbeda dan dampak pada tidur peserta di laboratorium," pungkas Cajochen.
Ia menambahkan, bagi sebagian orang yang sensitif dengan efek bulan dan itu mengganggu tidur mereka, dokter mungkin harus menganggapnya serius dan tidak hanya berpikir itu alasan kualitas tidur yang buruk.
sumber:
jpnn.com
Cobalah tengok keluar jendela, apakah bulan sedang dalam keadaan penuh atau tidak?.
Pasalnya, saat ini peneliti mengatakan bahwa bulan purnama bisa mempengaruhi aktivitas tidur manusia. Chronobiologist dan peneliti tidur, Christian Cajochen dari Psychiatric Hospital of the University of Basel di Swiss telah menyelesaikan studi laboratorium tentang masalah tidur, yang hasilnya bisa meninjau bukti kemungkinan efek bulan pada manusia.
"Siklus bulan tampaknya mempengaruhi tidur manusia, bahkan ketika seseorang tidak melihat bulan dan tidak menyadari fase bulan yang sebenarnya," kata Cajochen, seperti dilansir laman Time, Selasa (10/9).
Selama empat tahun, para peneliti telah memantau aktivitas otak, gerakan mata, dan sekresi hormon dari 33 relawan di laboratorium. Semua peserta dalam keadaan sehat, memiliki kualitas tidur yang baik, dan tidak mengkonsumsi obat-obatan.
Setelah meninjau data mereka, para ilmuwan menemukan selama masa bulan purnama, aktivitas otak yang berkaitan dengan tidur nyenyak turun 30 persen. Orang-orang juga rata-rata tidur lima menit lebih lama dari biasanya dan mereka tidur 20 menit lebih sedikit dari waktu normal.
Para relawan merasa seolah-olah kualitas tidurnya buruk ketika bulan purnama dan mereka menunjukkan penurunan kadar melotonin, hormon yang dikenal untuk mengatur siklus bangun dan tidur.
"Akan menarik untuk melihat efek ini pada orang yang masih tinggal di luar tanpa cahaya buatan, tapi dari cahaya perapian. Kemungkinan lain juga akan menguji simulasi cahaya bulan yang berbeda dan dampak pada tidur peserta di laboratorium," pungkas Cajochen.
Ia menambahkan, bagi sebagian orang yang sensitif dengan efek bulan dan itu mengganggu tidur mereka, dokter mungkin harus menganggapnya serius dan tidak hanya berpikir itu alasan kualitas tidur yang buruk.
sumber:
jpnn.com
Mungkin ini Penyebab Susah Tidur Anda